Evaluasi dan Proses Pembuatan Video

 A. Melakukan Review Produk Audio Visual

1. Fungsi Melakukan Review

    Review adalah sebuah tahapan di sela-sela proses akhir produksi yanag sangat penting untuk di lakukan.Hal ini bertujuan untuk memeriksa kesesuaian desain akhir dengan konsep yang telah di tetapkan.
    Rivew yang dilakukan bersifat menyeluruh,mulai dari awal masa pengerjaan produksi hingga memasuki masa post production atau pascaproduksi. Fungsi lain dari pentingnya melakukan reviw adalah dapat menambah ide-ide baru yang muncul pada saat diskusi dalam tahapan review ini. Ide-ide baru yang lebih kreatif dan tidak terpikirkan sebelumnya bisa muncul secara spontan sebagai akibat dari adanya diskusi dalam proses review.

         2. Aspek yang perlu Diperhatikan dalam Review

     proses review tentu diikuti oleh beberapa unsur internal yang terkait dan diharapkan juga mampu memberikan evaluasi terhadap hasil akhir produksi sehingga tujuan dasar dari kegiatan review ini tercapai. Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal selain diikuti oleh tim internal,sebaiknya juga mengikutsertakan pihak-pihak luar yang memiliki kompetensi dalam sinematografi agar dapat memberi masukan yang terkait dengan konsep sehingga mampu meningkatkan kualitas hasil produksi visual yang sedang dibuat. 

    Ada pun secara umum unsur-unsur yang terlibat dalam proses review dan alasan perlunya keberadaan mereka dalam proses review, yaitu sebagai berikut.

           a. Produser

        Bertanggung jawab terhadap seluruh isi dan kelayakan dari hasil produksi. Dalam posisinya     ,produser sangat berwenang memberi kebijakan apa pun yang dianggap perlu untuk menjaga         dan meningkatkan kualitas tayangan.    

b. sutradara

    Bertanggung jawab terhadap konten dramatical dari hasil proses perekaman sesuai dengan konsep dan tujuan produksi. Sutradara juga bertanggung jawab memberikan arah-arahan kepada seluruh peran yang terlibat dalam proses perekaman gambar. 

c. Direktur fotografi

    Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar pada saat dilakukannya proses perekaman gambar, baik dari sisi pencahayaan, lokasi, serta sudut pengambilan gambar, maupun properti yang digunakan.

d. Seluruh kru teknis dan non teknis 

    Bertanggung jawab terhadap kelayakan peralatan selama digunakan dalam proses produksi untuk mencapai hasil yang maksimal. 

e. Editor

    Bertanggung jawab terhadap hasil akhir dalam hal penyuntingan gambar. Penggunaan efek video dan audio juga harus di teliti kembali pada saat review agar tidak menjadi bias yang mengakibatkan hasil produksi menjadi kurang menarik. 

f. Ahli sinematografi

    Ahli sinematografi diharapkan  mampu memberi evaluasi dari hasil pengamatannya setelah melihat hasil review. Evaluasi dan koreksi terhadap hasil produksi yang sedang di review diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas tayangan hasil produksi pada hasil akhir nanti. 

g. Pengamat sinematografi

    Pengamat sinematofografi diharapkan mampu memberi masukan dan evaluasi terhadap daya tarik hasil produksi yang sedang di review.  

    Adapun hal-hal yang menjadi aspek yang sangat penting untuk dilakukan review,antara lain sebagai berikut.

a. Ekspresi dan lakon pemeran

     Selama tayangan sedang dinikmati oleh penonton, yang akan sangat menjadi perhatian adalah ekspresi dan lakon pemerannya dalam alur cerita.

b. Kualitas gambar hasil perekaman video

    Memanjakan mata penonton dengan memberikan kualitas gambar dan keindahan sisi videografi merupakan suatu keharusan sehingga membuat penonton menikmati tayangan hingga akhir cerita. 

 c. Hasil editing

    Penempatan transisi antar gambar yang terlihat halus dan sesuai akan membuat penonton terbawa dalam alur cerita. 

d. Daya tarik hadil video

    Apabila daya tarik belum terlihat pada saat dilakukan review, seluruh yang terlibat harus berdiskusi untuk mencari inovasi baru agar dapat meningkatkan daya tarik tayangan. 

 3. Uji coba dan Revisi 

    Proses revisi terdiri atas beberapa tingkatan , ada revisi dalam tingkat mikro, middle,hingga makro (harus di perbaiki secara menyeluruh). Tingkat mikro berartirevisi hanya dilakukan pada bagian tertentu dan sedikit sekali hal-hal yang perlu diperbaiki atau revisi. Sementara itu, revisi tingkat middle atau menengah membutuhkan waktu yang cukup panjang serta penambahan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki kesalahan atau revisi.

 B. Alur Proses Pembuatan Video Pendek

1. sinematografi pada video pendek

    Sinematografi dalam sebuah produksi video pendek merupakan suatu parameter dan acuan dalam menjalankan prosesnya. Dengan konsep sinematografi yang terstruktur dan terencana,diharapkan mampu menghasilkan sebuah hasil karya video pendek yang menarik dan berkualitas. 

 Adapun langkah-langkah dalam membuat atau memproduksi video pendek berdasarkan sinematografi yang baik yaitu:

a. Riset
b. Membuat ide cerita
c. Membuat sinopsis dan naskah
d. Casting
e. Proses shooting 
f. Editing

         2. Tahapan membuat video pendek 

a. Tahap praproduksi
b. Tahap produksi
1. penyutradaraan
2. penggunan kamera
3. pencahayaan 
4. komposisi
5. catatan perekaman gambar 

3. Tahapan pascaproduksi 

    Tahapan pascaproduksi adalah tahap dilakukannya penyelesaian akhir produksi video pendek yang  dibuat. Proses penyelesaian ini dilakukan secara menyeluruh dari rangkaian kegiatan tahap produksi (shooting). Pada tahap pascaproduksi, hal utama yang dilakukan adalah pengeditan gambar video, penambahan teks, grafik, animasi, special effect, penambahan musik latar, efek suara (sound effect), dan audio dubbing. 

 

 
 
 
 
 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar